Karanganyar
- Menjadi seorang Babinsa bukanlah tugas yang ringan,
karena harus menguasai wilayah dengan sepenuhnya (Geografi, Demografi dan
Kondisi wilayah) desa binaan. Guna menyiapkan Ruang Juang, Alat Juang dan
Kondisi Juang yang tangguh serta kemanunggalan TNI dengan rakyat khususnya
rakyat desa yang menjadi tanggungjawab Babinsa.
Desa Berjo Kecamatan
Ngargoyoso yang menjadi wilayah tanggung jawab Babinsa Pelda Tohari Suyono
Koramil 09/Ngargoyoso Kodim 0727/Karanganyar adalah sebuah desa yag terletak di
Lereng Gunung Lawu sebelah barat yang memiliki Luas wilayah 1.624.865 Ha dan
juga termasuk sebuah dataran tinggi dengan ketinggian kurang lebih 1000 m DPL.
Mata pencaharian warga
desa binaan Pelda Tohar mayoritas adalah sebagai petani sayur mayur dan seperti
masyarakat desa pemangku hutan pada umumnya, mereka sebagai perambah hutan
serta beternak sapi dan kambing, karena hutan menyediakan rumput yang melimpah.
Kawasan desa Berjo
adalah kawasan rawan bencana tanah longsor, karena kontur tanah yang tidak rata.
Gunung Lawu yang berbatasan langsung dengan desa binaan Tohar adalah merupakan
Gentong persediaan air untuk masyarakat Kabupaten Karanganyar dan sekitarnya. Apabila
dirawat dengan baik dan menjadi ancaman bencana jika tidak dirawat dan
dilestarikan tumbuhan yang ada.
Dari kondisi seperti
itulah muncul keingginan Pelda Tohari untuk “Memelopori usaha usaha untuk
mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya, hal itu tercantum dalam 8 Wajib TNI,
sebagai pedoman Babinsa yang ditugaskan di kewilayahan“.
Mulai menjabat sebagai
Babinsa saat itu, kegiatan apapun Tohar selalu mengikuti dan mendampingi di
desa yang menjadi tanggung jawab wilayahnya. Mulai dari Ibadah, olahraga,
serfis sepeda motor, sampai potong rambut pun Tohar laksanakan di desa binaannya,
hal itu untuk menjalin hubungan antara TNI dengan Rakyat khususnya untuk
Babinsa setempat. Di sela sela tugas dinas dalam mantan anggota Yonzikon 11 itu
selalu ke desa binaan untuk melaksanakan komunikasi social menambah silaturahmi
serta untuk menjaga dan melestarikan kawasan hutan Gunung Lawu pada umumnya dan
hutan yang ada tepat diatas desa Berjo pada khususnya.
Langkah Tohar untuk
menjaga kelesetarian hutan yang ada diwilayah binaannya dengan cari dan dekati
masyarakat yang kesehariannya menjadi perambah hutan dan mencari kayu bakar di
hutan. Ayah yang mempunyai satu orang anak itu blusukan kerumah rumah ataupun
melalui kumpulan RT untuk beralih bahan bakar (dari kayu ke LPG atau Bio Gas)
karena apabila kayu dihutan kita tebang untuk kayu bakar lambat laun akan habis.
Bersama dengan habisnya kayu di hutan maka akan habis pula desa Berjo pada umumnya
dan dusun Tambak serta Tlogo pada khususnya yang letaknya tepat dibawah Gunung
Lawu yang berbatasan langsung dengan Gunung Lawu akan habis dan hilang disapu
banjir bandang dan tanah longsor.
Memang sulit dan banyak
yang menolak pada awalnya, namun dengan tekad dan niat baik Tohar serta tidak
pernah bosan dan selalu Tohar sampaikan disetiap pertemuan serta Komsos dengan
masyarakat. Keingginan Babinsa untuk melestarikan hutan lereng Gunung Lawu pada
umumnya dan hutan yang ada di atas dusun Tambak serta Dusun Tlogo pada
khususnya. Pada saat para perambah hutan mereka pergi merambah hutan Babinsa
juga ikuti mereka dengan tujuan menambah keakraban untuk mempengaruhi mereka
agar tidak merusak hutan.
Lambat laun warga dusun
Tambak dan dusun Tlogo desa Berjo menyadari arti pentingnya tentang lestarinya
hutan dan tumbuhan yang ada diatas dusun mereka, wargapun mulai meninggalkan
kayu bakar dan beralih ke LPG.
Pelda Tohari mendekati
mempengaruhi dan mengumpulkan pemuda dari dua dusun tersebut, yang rata rata mereka anak dari
perambah hutan. Baabinsa memberikan masukan dan kuatkan keyakinan mereka bahwa
rusaknya hutan dan tumbuhan artinya adalah hilangnya dusun Tambak dan dusun
Tlogo dari peta Kabupaten Karanganyar serta Gunung Lawu adalah Gentongnya Air
dan sumber kehidupan bagi masyarakat Kabupaten Karanganyar.
Pada tanggal 25 Oktober
2014 kami sepakat untuk membentuk sebuah kelompok relawan yang kami beri nama “
Remba Lawu” yaitu relawan yang mengabdi bagi kelestarian hutan Gunung Lawu.
Mereka akan mengawasi
dan melestarikan hutan Gunung Lawu pada umumnya dan hutan gunung lawu yang ada
diatas Dusun Tambak serta Tlogo Pada khususnya, sekaligus sebagai jaring serta
agen dalam penguasaan wilayah desa binaan.
Babinsa menyampaikan
kepada Polhut (Bapak Margo Saptono) dan
mantra hutan (Bapak Maridi) bahwa kami mempunyai relawan Remba Lawu yang siap
diajak patrol hutan dan siap menjaga kelestarian hutan setiap saat.
Atas dasar dari relawan
Tohar menghadap Kepala Taman Hutan Raya Mangku Negoro I (Bapak Gunawan) agar
melibatkan masyarakat sekitar hutan untuk mengamankan hutan dari perusakan
bibit dan pencurian kayu. Kepala Taman Hutan Raya juga antusias dan menyetujui
dengan membentuk MMP (Masyarakat Mitra Polhut) yang ber anggotakan personil
Remba Lawu, dan berkewajiban membantu Polhut dalam menjaga hutan serta patroli
setiap hari rabu empat orang.
Selain dari menggalang
relawan untuk menjaga kelestarian hutan Gunung Lawi Babinsa juga menggalang
Pondok Pesantren yang ada di desa binaan. Ponpes Hidayatul Quran asuhan Ustad
Haji Yazid yang terletak di Dusun Gero Desa Berjo Kabupaten Karanganyar,”pungkas
Pelda Tohar.
(Pendim
0727/Kra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar