Kamis, 09 November 2017

Perjuangan Babinsa untuk Melestarikana Lingkungan Hutan Gunung Lawu

Karanganyar - Menjadi seorang Babinsa bukanlah tugas yang ringan, karena harus menguasai wilayah dengan sepenuhnya (Geografi, Demografi dan Kondisi wilayah) desa binaan. Guna menyiapkan Ruang Juang, Alat Juang dan Kondisi Juang yang tangguh serta kemanunggalan TNI dengan rakyat khususnya rakyat desa yang menjadi tanggungjawab Babinsa.

Desa Berjo Kecamatan Ngargoyoso yang menjadi wilayah tanggung jawab Babinsa Pelda Tohari Suyono Koramil 09/Ngargoyoso Kodim 0727/Karanganyar adalah sebuah desa yag terletak di Lereng Gunung Lawu sebelah barat yang memiliki Luas wilayah 1.624.865 Ha dan juga termasuk sebuah dataran tinggi dengan ketinggian kurang lebih 1000 m  DPL.

Mata pencaharian warga desa binaan Pelda Tohar mayoritas adalah sebagai petani sayur mayur dan seperti masyarakat desa pemangku hutan pada umumnya, mereka sebagai perambah hutan serta beternak sapi dan kambing, karena hutan menyediakan rumput yang melimpah.

Kawasan desa Berjo adalah kawasan rawan bencana tanah longsor, karena kontur tanah yang tidak rata. Gunung Lawu yang berbatasan langsung dengan desa binaan Tohar adalah merupakan Gentong persediaan air untuk masyarakat Kabupaten Karanganyar dan sekitarnya. Apabila dirawat dengan baik dan menjadi ancaman bencana jika tidak dirawat dan dilestarikan tumbuhan yang ada.

Dari kondisi seperti itulah muncul keingginan Pelda Tohari untuk “Memelopori usaha usaha untuk mengatasi kesulitan rakyat sekelilingnya, hal itu tercantum dalam 8 Wajib TNI, sebagai pedoman Babinsa yang ditugaskan di kewilayahan“.

Mulai menjabat sebagai Babinsa saat itu, kegiatan apapun Tohar selalu mengikuti dan mendampingi di desa yang menjadi tanggung jawab wilayahnya. Mulai dari Ibadah, olahraga, serfis sepeda motor, sampai potong rambut pun Tohar laksanakan di desa binaannya, hal itu untuk menjalin hubungan antara TNI dengan Rakyat khususnya untuk Babinsa setempat. Di sela sela tugas dinas dalam mantan anggota Yonzikon 11 itu selalu ke desa binaan untuk melaksanakan komunikasi social menambah silaturahmi serta untuk menjaga dan melestarikan kawasan hutan Gunung Lawu pada umumnya dan hutan yang ada tepat diatas desa Berjo pada khususnya.

Langkah Tohar untuk menjaga kelesetarian hutan yang ada diwilayah binaannya dengan cari dan dekati masyarakat yang kesehariannya menjadi perambah hutan dan mencari kayu bakar di hutan. Ayah yang mempunyai satu orang anak itu blusukan kerumah rumah ataupun melalui kumpulan RT untuk beralih bahan bakar (dari kayu ke LPG atau Bio Gas) karena apabila kayu dihutan kita tebang untuk kayu bakar lambat laun akan habis. Bersama dengan habisnya kayu di hutan maka akan habis pula desa Berjo pada umumnya dan dusun Tambak serta Tlogo pada khususnya yang letaknya tepat dibawah Gunung Lawu yang berbatasan langsung dengan Gunung Lawu akan habis dan hilang disapu banjir bandang dan tanah longsor.

Memang sulit dan banyak yang menolak pada awalnya, namun dengan tekad dan niat baik Tohar serta tidak pernah bosan dan selalu Tohar sampaikan disetiap pertemuan serta Komsos dengan masyarakat. Keingginan Babinsa untuk melestarikan hutan lereng Gunung Lawu pada umumnya dan hutan yang ada di atas dusun Tambak serta Dusun Tlogo pada khususnya. Pada saat para perambah hutan mereka pergi merambah hutan Babinsa juga ikuti mereka dengan tujuan menambah keakraban untuk mempengaruhi mereka agar tidak  merusak hutan.

Lambat laun warga dusun Tambak dan dusun Tlogo desa Berjo menyadari arti pentingnya tentang lestarinya hutan dan tumbuhan yang ada diatas dusun mereka, wargapun mulai meninggalkan kayu bakar dan beralih ke LPG.

Pelda Tohari mendekati mempengaruhi dan mengumpulkan pemuda dari dua dusun  tersebut, yang rata rata mereka anak dari perambah hutan. Baabinsa memberikan masukan dan kuatkan keyakinan mereka bahwa rusaknya hutan dan tumbuhan artinya adalah hilangnya dusun Tambak dan dusun Tlogo dari peta Kabupaten Karanganyar serta Gunung Lawu adalah Gentongnya Air dan sumber kehidupan bagi masyarakat Kabupaten Karanganyar.

Pada tanggal 25 Oktober 2014 kami sepakat untuk membentuk sebuah kelompok relawan yang kami beri nama “ Remba Lawu” yaitu relawan yang mengabdi bagi kelestarian hutan Gunung Lawu.

Mereka akan mengawasi dan melestarikan hutan Gunung Lawu pada umumnya dan hutan gunung lawu yang ada diatas Dusun Tambak serta Tlogo Pada khususnya, sekaligus sebagai jaring serta agen dalam penguasaan wilayah desa binaan.

Babinsa menyampaikan kepada Polhut (Bapak Margo Saptono)  dan mantra hutan (Bapak Maridi) bahwa kami mempunyai relawan Remba Lawu yang siap diajak patrol hutan dan siap menjaga kelestarian hutan setiap saat.

Atas dasar dari relawan Tohar menghadap Kepala Taman Hutan Raya Mangku Negoro I (Bapak Gunawan) agar melibatkan masyarakat sekitar hutan untuk mengamankan hutan dari perusakan bibit dan pencurian kayu. Kepala Taman Hutan Raya juga antusias dan menyetujui dengan membentuk MMP (Masyarakat Mitra Polhut) yang ber anggotakan personil Remba Lawu, dan berkewajiban membantu Polhut dalam menjaga hutan serta patroli setiap hari rabu empat orang.

Selain dari menggalang relawan untuk menjaga kelestarian hutan Gunung Lawi Babinsa juga menggalang Pondok Pesantren yang ada di desa binaan. Ponpes Hidayatul Quran asuhan Ustad Haji Yazid yang terletak di Dusun Gero Desa Berjo Kabupaten Karanganyar,”pungkas Pelda Tohar.

(Pendim 0727/Kra)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT Ke 58 Korem 074/Warastratama Gelar Ziarah Rombongan

KARANGANYAR — Dalam rangka memperingati HUT yang ke 58, Korem 074/Warastratama melaksanakan ziarah rombongan dan tabur bunga yang dipimpin o...