Jumat, 28 September 2018

Ketahan Fisik Modal Utama Pajurit TNI


Karanganyar - Dalam rangka meningkatkan semangat dan rasa kebersamaan prajurit Kodim 0727/Karanganyar melaksanakan kegiatan Ketahanan Mars (Hanmars). Kamis (27/9)

Latihan Hanmars bertujuan untuk melatih ketahan fisik para prajurit guna melaksanakan kewajiban dalam mendukung tugas pokok Satuan.

Ketahanan Mars merupakan suatu kegiatan perpindahan pasukan dari satu tempat ketempat lain dengan jarak yang relatif jauh. Kegiatan ini  dilaksanakan pada saat Minggu Militer dengan kegiatan pembinaan fisik, salah satunya Hanmars.

Komandan Kodim 0727/Karanganyar Letkol Inf M.I. Muchtar M. menyampaikan, “Hanmars ini bukan hal yang luar biasa dan baru bagi prajurit TNI, tetapi sudah dibentuk dan dilaksanakan di lembaga pendidikan maupun satuan lama sebelum pindah ke Kesatuan Kewilayahan,”ujarnya.

“Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi motivasi bagi para prajurit dalam mengemban tugas kedepan dengan mengutamakan kekompakan, integritas dan militansi disemua kalangan prajurit,”harap Dandim.

(04-Pendim 0727/Kra)

Apel Gelar Pasukan Dalam Rangka PAM VVIP


Karanganyar - Apel Gelar Pasukan Dalam Rangka PAM VVIP di Wilayah Korem 074/Warastratama Surakarta. Hadir dalam Apel Gelar Pasukan tersebut diantaranya Kapolres Surakarta, Danlanud Adi Soemarmo, Asops dan Asintel Kodam IV/Diponegoro, Komandan Kodim Se_Surakarta termasuk Kodim 0727/Karanganyar dan Kapolres Se_Surakarta. Kamis (27/9)

Danrem 074/Warastratama Kolonel Inf Widi Prasetijono pada Apel Gelar Pasukan dalam rangka PAM VVIP di Wilayah Korem 074/Warastratama menyampaikan bahwa tugas pengamanan ini merupakan kehormatan dan tidak dapat dilaksanakan sekedarnya, namun tugas ini harus dilaksanakan semaksimal mungkin mengingat objek pengamanan adalah Kepala Negara Republik Indonesia.

Keterpaduan pengamanan dan pemahaman tugas sesuai tanggung jawab harus diyakini dan dipahami oleh setiap personil pengamanan baik perorangan, kelompok dan satuan. Sehingga dapat mengatasi segala ancaman terhadap keselamatan dan keamanan Kepala Negara pada saat berada di wilayah Solo.

Masing - masing satuan harus menguasai dan melaksanakan tugas sesuai dengan sektor dan wilayah tugasnya masing-masing dengan sebaik baiknya, serta saling berkoordinasi antar satuan tugas demi suksesnya tugas ini.

Terus berkoordinasi dengan pihak pihak terkait, kuasai setiap titik pengamanan, perempatan jalan, kantong parkir serta objek kegiatan. Pastikan tidak terjadi penumpukan kendaraan dan kumpulan masa yang mengakibatkan kemacetan pada rute yang di lewati ataupun kericuhan di tempat acara.

Perlu di waspadai dan di antisipasi perkembangan situasi wilayah dan potensi ancaman, gangguan, hambatan dan tantangan dalam pelaksanaan tugas seperti aksi Unras, kemungkinan adanya aksi teror, sabotase gangguan di sepanjang rute yang di lewati dan adanya sepanduk yang bersifat provokatif yang di pasang pada jalan yang digunakan.

Kita tidak boleh kecolongan dan harus semaksimal mungkin melakukan segala upaya untuk mengamankan dan sekaligus menjamin kelancaran seluruh tahapan dan rangkaian kegiatan Presiden RI di wilayah Solo.

Beberapa hal yang perlu di pedomi dalam pelaksanaan tugas di lapangan:

Pengamanan VVIP merupakan operasi yang selalu baru dan bersifat dinamis, karena itu harus fokus dalam tugas dan mengantisipasi setiap dinamika AGHT di sekitar tugasnya.

Selalu waspada terhadap segala hal yang dapat menghambat dan mengancam keberhasilan dalam pelaksanaan tugas.

Setiap subsatgas agar dilaksanakan tugas penuh disiplin dan profesional, jangan membuat kesalahan sekecil apapun.

Lakukan koordinasi dengan semua unsur terkait dengan sebaik baiknya agar setiap perkembangan situasi dapat diambil langkah-langkah  antisipasi dan tindakan yang tepat.

Taati dan patuhi segala peraturan dan perintah pimpinan,  hindari segala perbuatan ataupun kegiatan baik perorangan, kelompok maupun institusi yang dapat menyalahi prosedur pengamanan,”tegas Widi.

(Pendim 0727/Kra)

Pengukuhan FKUB Kabupaten Karanganyar Masa Bhakti 2018-2023 dan Rakor FKUB se-Soloraya

Karanganyar - Kapten Wardiyo Danramil 01/Karanganyar mewakili Dandim 0727/Karanganyar menghadiri Pengukuhan FKUB kabupaten Karanganyar Masa Bhakti 2018-2023 dan rakor FKUB se-Soloraya di pendopo rumah dinas Bupati Karanganyar. Dengan tema meningkatkan tolenransi antar dan interen uamat beragama dalam rangka mewujudkan persatuan dan kesatuan bangsa. Kamis (27/9)

Drs. H. Juliyatmono, MM Bupati Karanganyar menyampaikan “Semoga kehadiran Bapak-bapak semua disini bisa memberikan manfaat dalam rangka meningkatkan kualitas kerukunan umat beragama. Kami mewakili pemerintah dan masyarakat Karanganyar memberikan penghargaan dan terimakasih kepada pengurus yang lama, semoga menjadi amal sholeh yang bermanfaat. Kalau ada segala kekurangan atas nama pemerintah minta maaf. Kepada pengurus yang baru dilantik kami mengucapkan selamat mengabdi, semoga dapat membantu pemerintah untuk lebih meningkatkan kualitas kerukunan antar umat beragama.

Pemda menyambut baik dan terimakasih dengan segala kegiatan yang dimotori oleh FKUB seperti kegiatan kemah kebangsaan, ini wujud konkrit dari FKUB agar terus dilakukan dan diperluas. Hal itu bertujuan agar diikuti oleh generasi muda, sehingga memiliki kedekatan antar pemeluk agama dengan harapan tidak ada sekat diantara pemeluk agama yang ada. Sehingga bisa diminimalisir perpecahan antar umat beragama, sangat sensisitf sekali dalam hal keyakinan beragama, karena semua merasa paling benar. Agar antar pemeluk agama bisa saling memberikan manfaat tidak saling menyalahkan harus memperlakukan setiap masalah secara adil, sehingga bisa diterima oleh masyarakat,”terang Bupati.

Juliyatmono menambahkan bahwa tempat ibadah selalu menjadi problem di masyarakat, diharapkan FKUB bisa memberikan solusi demi kebaikan. Lain halnya kalau pemerintah yang menangani justru akan menimbulkan tidak kepercayaan kepada masyarakat. Dengan adanya FKUB bisa memberikan penengah yang baik dalam timbulnya semua permasalahan di masyarakat.

“FKUB bisa menjadi pelopor adanya kegiatan kemah kebangsaan yang bisa dilaksanakan secara bergilir dan bergantian. Sekarang ini masalah kecil bisa menjadi pemicu munculnya konflik, perlu adanya pendekatan non formal yang bisa mencari tau akar formal munculnya permasalahan. Kita jaga kemuliaan kita sebagai makhluk yang paling sempurna, jadilah pemecah masalah dengan sejuk, jangan justru malah menjadi pemicu munculnya masalah,”pungkas Bupati.

(Pendim 0727/Kra)

Serka Maryadi Pantau Penggilingan Padi Di Wilayah Binaannya

KARANGANYAR — Dalam rangka meningkatkan swasembada pangan yang dicanangkan oleh pemerintah bekerjasama dengan TNI, Serka Maryadi Babinsa Des...