Karanganyar - Suasana senang, gembira dan tercampur haru tampak terlihat pada wajah anggota Kodim 0727/Karanganyar. Hal tersebut tidak hanya dirasakan anggota Kodim saja akan tetapi tamu undangan pun ikut merasakanya. Setelah diresmikannya Mushola Al-Ikhlas oleh Komandan Kodim 0727/Karanganyar Letkol Czi Santy Karsa Tarigan. Selasa (17/10/17)
"Mushola Al Ikhlas merupakan sebuah kado untuk
kita semua, di HUT TNI ke 72 dan HUT Kodam IV/Diponegoro ke 69. Dan awal mula
berdirinya Mushola adalah keprihatinan dari seorang Komandan Kodim yang melihat
secara langsung, anggotanya melaksanakan ibadah keluar kesatrian. Bermula dari
itu lah Komandan Kodim kemudian membulatkan tekadnya untuk membangun sebuah
Mushola di Makodim",tegas Tarigan.
Berkat tekat yang kuat dengan hati yang tulus ikhlas,
akhirnya Mushola tersebut dapat berdiri di lingkungan Makodim. Itu semua tentu
tidak luput dari sumbangan dan bantuan dari berbagai elemen dan Instansi
Pemerintahan.
"Seorang prajurit akan berhasil di dalam
melaksanakan tugasnya, apabila mereka selalu bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha
Esa. Dengan selalu mengamalkan nilai-nilai Pancasila, Ketuhanan Yang Maha Esa, filosofi
itulah yang kami angkat"tutur Dandim.
Mushola sudah berdiri dengan kokoh, mudah-mudahan hati
kita semua tergerak untuk melaksanakan ibadah di mushola Al-Ikhlas ini. Tentu
akan sia-sia bila Mushola tidak ada yang menggunakannya untuk salat, Mushola
ini dipergunakan untuk umum. Barang kali ada masyarakat luar yang ingin
melaksanakan ibadah di Mushola, dipersilahkan.
"Atas nama Bupati, Sekda Bapak Samsi mengucapkan terima
kasih, karena Komandan Kodim telah peduli untuk membangun mushola. Mudah mudahan
dengan berdirinya mushola ini akan mbawa barokah dan berdampak positif bagi Prajurit
Kodim 0727/Karanganyar,”tutup Sekda.
Ustadz Syihabudin pengasuh pondok pesantren Ishkarima
menuturkan, mudah2an Mushola Al-Ikhlas ini akan menjadi saksi kelak di akhirat.
"Pada zaman dahulu ada seorang Raja yang tidak pernah kalah, disaat
melaksanakan peperangan. Raja tersebut ahli tatanegara, ahli strategi dan ahli
filosofi, Raja sering mengheningkan cipta kepada Allah.
Mengheningkan adalah kekuatan keheningan, dimana
pikiran kita fokus kepada Allah SWT. Kekuatan keheningan merupakan
Habluminallah yaitu hubungan langsung dengan Allah. Apa yang tidak
mungkin bisa jadi mungkin, karena kekuatan itu diluar akal manusia, itu
dahsyatnya dari mengheningkan cipta"ujar Ustadz.
Pada zaman dahulu sebelum berangkat perang, Pejuang
Indonesia dimandiin di kolam dido'ain sama Ulama, Ustadz dan Kyai. Agar
diberikan keselamatan dan kemenangan, dengan baca Do'a Sluman Slumun Selamet, Selamet
datangnya dari Allah, tidak Selamet datangnya dari Allah. Semua itu berkat
kekuatan dari keheningan (Mengheningkan cipta) Allahuakbar,”pungkas Ustadz
Syihabudin.
(Pendim
0727/Kra)

Tidak ada komentar:
Posting Komentar