Karanganyar
-
Ibu Ketua Persit Kartika Chandra Kirana Kodam IV/Diponegoro Ny.Iir
Wuryanto bersama rombongan melaksanakan Ziarah di Makam Astana
Giribangun, rombongan diterima oleh Dandim 0727/Karanganyar Letkol Inf M.I.
Muchtar M. didampingi Danramil 07/Matesih Kapten Inf Sutrisno dan bapak H. Kirno
(pengurus harian AGB). Kamis (21/6)
Astana Giribangun
merupakan tempat peristirahatan terakhir dari mantan Presiden Indonesia kedua
Haji Moehammad Soeharto. Astana Giribangun berada di
Desa Karang Bangun, Kecamatan Matesih, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah.
Astana Giribangun terletak di lereng barat Gunung Lawu dengan ketinggian 666,6
mdpl dan berada di bawah makam Astana Mangadeg, makam para penguasa
Mangkunegaran yang berada di 750 mdpl.
Perbedaan ketinggian
ini ada alasannya karena untuk menghormati penguasa Mangkunegaran dan karena
Ibu Tien Soeharto adalah keturunan Mangkunegoro III. Astana Giribangun
dibangun sejak 27 November 1974. Diresmikan pada 23 Juli 1976 oleh KR Ay.
Hatmanti, Ibunda Hj. Tien Soeharto, ditandai dengan pemindahan jenazah Ayahanda
dan kakak kandung Ibu Tien yakni KPH Soemohardjo dan Siti Hartini. Keduanya
sebelumnya dimakamkan di Makam Umum Toroloyo.
Astana Giribangun
menjadi sangat terkenal ketika Ibu Tien Soeharto meninggal pada Minggu, 28
April 1996 dan dimakamkan di dalam Cungkup Argo Sari pada Senin, 29 April 1996.
Semenjak itu, ribuan wisatawan berkunjung untuk berziarah. Jumlahnya rata rata
3.000 peziarah setiap hari, bahkan pada hari libur, jumlahnya melonjak hingga
13.000 peziarah dalam satu hari.
Semenjak reformasi
bergulir, Astana Giribangun mulai sepi peziarah. Kembali ramai lagi dikunjungi
oleh peziarah ketika Pak Soeharto meninggal pada Minggu, 27 Januari 2008 dan
dimakamkan di dalam Cungkup Argo Sari didekat makam ibu Tien pada Senin, 28
Januari 2008 sesuai dengan wasiat beliau.
(07-Pendim
0727/Kra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar