Karanganyar - Komandan Kodim 0727/Karanganyar Letkol Inf M.I. Muchtar
M. membuka dan memberikan wawasan tentang Proxy war kepada Toga, Tomas, Takoh
Pemuda dari masing-masing perwakilan tiap tiap Koramil jajaran Kodim 0727/Karanganyar
dan SMK Bhakti Karya. Selasa (24/7)
Dandim
menyampaikan Proxy war adalah perang terselubung di mana salah satu pihak
menggunakan orang lain atau pihak ketiga untuk melawan musuh. Dengan kata lain,
proxy war artinya perang tidak tampak menggunakan cara-cara halus untuk
menghancurkan dan mengalahkan lawan menggunakan pihak ketiga.
Contohnya
begini, Amerika Serikat secara terselubung melalui sebuah konspirasi dan desain
besar menyatakan perang kepada Indonesia. Namun, hal itu dirahasiakan dan tidak
dinyatakan secara terbuka. Mereka memilih untuk perang dengan cara proxy
menggunakan orang lain.
Orang
lain (pihak ketiga) yang dimaksud bisa berupa negara lainnya, seperti
Singapura, Malaysia, Australia dan sebagainya. Selain negara, pihak ketiga bisa
jadi sebuah organisasi (NGO) pergerakan, partai dan lain sebagainya.
Contoh
dari pihak ketiga selain negara, seperti ISIS, organisasi terorisme atas
Mujahidin dan sebagainya. Mereka kemudian bergerilya atas nama jihad atau
agama, padahal mereka dibiayai Amerika.
Akibatnya,
Indonesia dijajah secara tak kasat mata yang berujung pada kerusuhan, bentrok,
ketidakamanan, bahkan sampai pada penjajahan sumber daya alam (SDA) berupa
penguasaan tambang emas, gas, minyak mentah, kelapa sawit, dan masih banyak
lagi lainnya.
Meski
tidak dijajah secara fisik-nyata, tetapi Amerika atau Asing berhasil menjajah
bangsa dan negara Indonesia melalui proxy war. Dalam khasanah kosakata bahasa
Jawa, istilah perang proxy artinya “nabok nyilih tangan orang lain,”terang
Muchtar.
(Lam-Pendim 0727/Kra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar