Karanganyar - Silaturahmi Kamtibmas Polres Karanganyar bersama Kodim 0727/Kra, FKUB,
MUI, Walubi dan Da'i Kamtibmas Kabupaten Karanganyar di ruang PPKO Polres
Karanganyar, yang diikuti 60 orang. Selasa (05/9)
Hadir dalam acara silaturahmi yaitu: Letkol Czi Santy Karsa Tarigan, SE
(Dandim 0727/Kra), AKBP Ade Safri Simanjuntak (Kapolres Karanganyar), DR
Badarudin, BA (Ketua FKUB Kab. Karanganyar), KH. Zaenudin (MUI Kab. Karanganyar),
Suparman (Wakil Ketua Walubi), AKP Waliyana (Kasat Intelkam Polres Karanganyar),
AKP Sutami (Kasat Bimas Polres Karanganyar), Para Kapolsek Jajaran Polres
Karanganyar, Joko Wahyudi (Sekretaris Walubi), Harso Sukamto (Ketua II Vihara A
Valokiteswara, Tawangsari, Kerjo, Karanganyar), Wijayanto ( Sekretaris
Vihara Valokiteswara Tawangsari, Kerjo, Karanganyar), Eko Prasetyo (Ketua
Majelis Nichiren Shoshu Budha Dharma Karanganyar/MNSBDI), Wijayanti (Sekretaris
MNSBDI), Suyatno (Cetya jati MNSBDI), Diyono (Ketua Cetya Kemuning MNSBDI), Devi
Muslianty (Umat Budha), Asriyanto (Ketua Majelis Magabudhi), Rindaryono (Sek
Magabudhi)
Kapolres menyampaikan mengucapkan terima kasih atas kehadiran pada acara pagi
hari ini, sehingga terjalin komunikasi yang harmonis antar umat beragama di
Kabupaten Karanganyar. Berangkat dari Kamtibmas terkait krisis kemanusiaan Rohingya,
yang berdampak pada daerah Karanganyar dan pada umumnya Indonesia. Dimana yang
diberitakan media sosial yang mendeskritkan pemerintah yang sah saat ini,
sehingga menimbulkan kerawanan perpecahan bangsa kita.
Adapun dengan pertemuan ini bertujuan untuk mencegah agar kita tidak
terprovokasi, sehingga kita bijak menyikapi segala berita hoax yang memicu
perpecahan. Kita harus bijak menyikapi berita hoax tentang rohingya, Polres bersama
Kodim 0727/Karanganyar berusaha dengan mendatangi dan patroli tempat-tempat
Ibadah, untuk memberikan rasa aman nyaman dalam menjalankan ibadah di Kabupaten
Karanganyar. Kami juga mengajak para da'i Kamtibmas, agar memberikan suasana
sejuk kepada para umatnya dengan berbagai bentuk kegiatan.
Sebaiknya kita melaksanakan kegiatan sosial yang nyata, seperti pengumpulan
dana maupun do'a bersama ditempat ibadah masing-masing, agar aksi yang kita
lakukan tidak mempengaruhi hubungan diplomatik pemerintah Indonesia dengan Myanmar.
Kita Bangsa Indonesia yang sudah mempunyai pengalaman sejarah penjajahan dimana
waktu itu diterapkan de Impera atau sistem memecah belah, harunya kita lebih
dewasa dan bijaksana dalam menyikapi perkembangan situasi saat ini,”Tutup Ade.
Pada kesempatan silaturahmi ini Dandim Karanganyar menyampaikan sekembalinya
dari silaturahmi ini, dapat mengendalikan umat agama sesuai fungsinya
masing-masing. Pemerintah pusat sebetulnya sudah bertindak cepat dengan
mengecam terhadap suku rahim, demikian juga melalui Mentri-mentrinya
berdiplomasi ke beberapa negara terkait aksi kekerasan tersebut dan juga telah
mengirimkan bantuan sosial.
Rentetan konflik yang terjadi di myanmar sebetulnya pemerintah Indonesia
telah banyaknya melakukan berbagai usaha dan rencana dampak dari krisis konflik
tersebut, sehingga kami mohon agar kita percayakan kepada pemerintah dalam
membantu penyelesaiannya saja. Sebagai bangsa yang berdaulat dan bermartabat
dalam melaksanakan aksi damai, mari kita ikut himbauan bapak Kapolres dengan
berdoa bersama dan kegiatan sosial lainnya yang sesuai ketentuan.
Mari kita sosialisasi kepada masyarakat agar tidak terprovokasi dimana
pemerintah tidak bertindak terhadap musibah rohingya, yang dilakukan oleh
orang-orang yang tidak bertanggung yang menginginkan kita terpecah belah,”Ujar
Letkol Tarigan.(Pendim 0727/Kra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar