Karanganyar - Indonesia memang terkenal dengan beranekaragam budayanya, khususnya tanah
Jawa. Hampir disetiap wilayah memiliki adat istiadat, budaya dan tradisi masing-masing.
Contohnya Kabupaten Karanganyar (Jawa Tengah) memiliki budaya Grebeg Lawu,
seperti yang sedang kita saksikan saat
ini di Terminal Wisata Tawangmangu. Minggu (25/11)
Grebeg Lawu
merupakan budaya asli Kabupaten Karanganyar yang dilaksanakan rutin tiap
tahunnya. Kegiatan ini juga merupakan rangkaian untuk memperingati hari jadi
ke-101 Kabupaten Karanganyar. Acara ini akan berlangsung selama 7 hari. Pada
Acara pembukaan Grebeg lawu, dibuka langsung oleh Bupati Karanganyar Drs. H. Juliyatmono
MM. yang didampingi oleh Kepala Staf Kodim 0727/Karanganyar Mayor Inf Suwarko
beserta Forkopimda Karanganyar. Grebeg Lawu tahun ini mengangkat tema
"Gebyar Pesona Budaya".
Bupati
Karanganyar mengungkapkan, “Hari ini kita memulai tamasya di daerah Grojogan
Sewu yang terletak di bawah gunung Lawu. Saya sudah memesan kepada semua orang,
agar selalu merawat gunung Lawu. Jangan sekali-kali merusaknya, karena gunung
Lawu merupakan ciptaan Allah SWT yang diciptakan untuk kita semua dan tentu akan
membawa berkah bagi kita semua. Tanggal 17 November kemarin saya sudah meletakkan
batu pertama (sebagai simbol awal pembangunan) di lokasi pendakian jalur Cemoro
Kandang. Rencananya nanti akan kita bangun jalur tersebut sampai di atas sana
(argodumilah).
Diperkirakan
pembangunan akan selesai pada tahun 2020 dan sampai atas sana nanti juga akan
dipasangi lampu penerangan. Sehingga gunung Lawu akan menjadi destinasi wisata
yang mengundang para wisatawan lokal maupun asing, dari belahan manapun. Tawangmangu
ini nantinya akan menjadi sangat ramai.
"Budaya
merupakan alat pemersatu bangsa Indonesia. Melalui budaya kita dapat
dipersatukan di terminal wisata Tawangmangu ini. Budaya juga merupakan alat
perekat. Oleh karena itu, budaya agar selalu di uri-uri dan dilestarikan",
pungkasnya.
(Tr-Pendim 0727/Kra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar