Karanganyar - Program TNI Manunggal Membangun Desa (TMMD) telah menurunkan angka kemiskinan di Jawa
Tengah. Jika pada tahun 2017 angka kemiskinan mencapai 13.01 persen maka pada
tahun 2018 ini menurun menjadi 11.32 persen.
“ Kendati belum signifikan namun program TMMD ini
jika terus dilakukan setiap tahun maka penurunaan akan semakin bertambah “
ungkap Sekda Kabupaten Karanganyar, Samsi saat membacakan sambutan Gubernur
Jawa Tengah, Ganjar Pranomo dalam program TMMD Sengkuyung di Desa Jumantoro,
Kecamatan Jumapolo Karanganyar, Senin (15/10/2018).
Lebih lanjut dikatakan, TMMD konsisten
pemberdayaan ekonomi dan daya saing produk desa. Memanfaatkan tanah pekarangan
untuk kegiatan ekonomi juga akan menambahkan kesejahteraan masyarakat.
“ Program TMMD yang dilakukan secara serentak
tersebut dapat menambah semangat gotong royong warga. Disamping itu TMMD juga
konsisten untuk membangun pemberdayaan ekonomi rumah tangga, ekonomi
kerakyataan yang siap berdaya saing ,” tandasnya.
Pihaknya juga berharap program TMMD dapat juga
dapat menangkal paham radikalisme, dan
bahaya narkoba.
Sementara itu TMMD Sengkuyung yang akan
berlangsung selama satu bulan di desa Jumantoro, Kecamatan Jumapolo Karanganyar
menyasar kepada pembangunan fisik dan non fisik.
“ Untuk sasaran fisik diantaranya adalah cor jalan
sepanjang 1300 meter, , pembuatan jembatan dan rehab rumah tidak layak huni
RTLH sebanyak 10 unit ,” ungkap Komandan Kodim 0727 Karanganyar Letkol Inf.
Muhamad Ibrahim Mochtar saat memberian laporan.
Menurutnya, tidak hanya sasaran fisik TMMD juga
menyasar pada pembangunan non fisik yang meliputi sosialisasi wawasan
kebangsaan dan kebhinekaan, penyuluhan narkoba, penyuluhan pensertifikatan
tanah dan kependudukan.
“ Selain itu juga pengobatan massal, penyuluhan
pertanian, pembinaan mental dan bazar murah dan panggung hiburan rakyat ,”
tukasnya. (Edwi) http://rri.co.id
(Pendim
0727/Kra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar