Karanganyar - Amanat Gubernur Jawa Tengah dalam Upacara Hari
Jadi Ke-68 Provinsi Jawa Tengah yang dibacakan oleh Inspektur Upacara Drs.
Juliyatmono, MM Bupati Karanganyar yaitu dalam rangka Upacara Bendera
memperingati Hari jadi ke-68 Provinsi Jawa Tengah. Tanpa terasa usia Provinsi
Jawa Tengah tercinta ini telah mengalir lebih dari 8 windu dan boleh dikata
hampir seusia perjalanan sejarah kemerdekaan bangsa dan Negera Kesatuan Republik
Indonesia. Hal ini tentu adalah berkah yang kita syukuri bersama. Rabu (15/8)
Berbagai
tantangan, hambatan dan kendala dalam melakukan pembangunan daerah tentu kita
hadapi. Tetapi berkat semangat kegotong-royongan seluruh elemen masyarakat Jawa
Tengah, alhamdulillah semua itu bisa kita lewati dengan baik. Saat ini
pembangunan Jawa Tengah terus bergerak kearah yang semakin baik. Hal ini
ditandai dengan angka pertumbuhan ekonomi yang terus bergerak kearah yang
positif.
Pertumbuhan
ekonomi Jawa Tengah Tahun 2017 sebesar 5,27%. Capaian ini lebih baik dari pada
pertumbuhan ekonomi nasional sebesar 5,07%. Selain itu, penduduk miskin di Jawa
Tengah juga terus mengalami penurunan. Pada bulan Maret 2018 jumlah penduduk
miskin di Jawa Tengah mencapai 3,9 juta orang (11,32%), berkurang sebesar
300.290 orang dibandingkan dengan kondisi September 2017 yang berada pada angka
4,20 juta orang (12,23%).
Angka
tersebut juga lebih kecil dari tahun 2016 sebesar 13,19% dan tahun 2015 sebesar
13,32%. Penurunan presentase penduduk miskin Jawa Tengah ini merupakan yang
tertinggi dibandingkan dengan provinsi lain di Pulau Jawa. Berbanding lurus
dengan angka kemiskinan yang terus menurun, jumlah pengangguran terbuka juga
terus menurun. Dari angka 4,99% di tahun 2015, turun 4,63% di tahun 2016 dan
kembali turun di angka 4,57% di tahun 2017.
Salah
satu hal yang signifikan mengurangi angka pengangguran tersebut adalah semakin
tumbuhnya sektor industri di Jateng. Dengan berbagai kemudahan ijin investasi
yang kita berikan, dari tahun ke tahun, nilai investasi yang masuk ke Jateng
terus mengalami kenaikan.
Jika
pada tahun 2015 nilai investasi yang masuk mencapai 26,04 trilyun dengan 1.481
proyek, tahun 2016 jumlah investasi yang masuk mengalami kenaikan yaitu sebesar
38,18 trilyun dengan 2.068 proyek. Untuk tahun 2017, investasi yang masuk ke
Jateng kembali mengalami kenaikan sebesar 51,54 trilyun dengan total 2.358
proyek.
Pemerataan
pembangunan di desa-desa juga terus kita lakukan. Alhamdulillah Dana Desa di
Jateng tiap tahun juga semakin banyak. Tidak hanya Dana Desa, Pemprov Jateng
juga mengalokasikan anggaran bantuan keuangan kepada Pemerintah Desa yang
digunakan untuk membiayai peningkatan sarana dan prasarana perdesaan, rintisan
desa berdikari, peningkatan ketahanan masyarakat desa dan operasional. Kader
Pemberdayaan Masyarakat Desa (KPMD) dengan total anggaran sebesar 514,25 miliar.
Pada tahun 2017 yang kemudian meningkat menjadi 752,84 milyar pada tahun ini.
Zona
Merah Kemiskinan masih jadi PR kita bersama. Oleh karena itulah pembangunan
kita arahkan kepada masyarakat miskin dan tidak mampu, khususnya petani,
nelayan dan UMKM. Seperti pembangunan RTLH, Kartu Tani, KJS, pemberian akses
kredit usaha yang mudah dan berbunga rendah bagi UMKM. Pembangunan RTLH yang
memakai dana APBD Provinsi pada tahun 2017 meningkat drastis sebanyak 19.587
rumah dari 3.601 rumah di tahun 2016. Jumlah tersebut belum termasuk program
CSR dan Program pembangunan RTLH dari Kabupaten/Kota.
Selanjutnya,
untuk Kartu Jawa Tengah Sejahtera (KJS) pada tahap I Tahun 2018, penerima
manfaat KJS sebanyak 11.491 penerima manfaat dengan total pencairan 8,6 milyar
rupiah. Sedangkan pada tahap II penerima manfaat KJS ini sebanyak 11.393
penerima manfaat dengan total pencairan 8,5 milyar rupiah. Dalam rangka
mensejahterakan petani, kita punya program Kartu Tani, yang kemudian akan
dijadikan program nasional dan beberapa provinsi juga sudah belajar tentang
kartu tani ini ke Jateng. Melalui Kartu Tani ini, bantuan dan subsidi untuk
petani dapat lebih terarah dan lebih optimal,”terang Bupati.
(Pendim 0727/Kra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar