Karanganyar
-
Saat ini kita tengah memasuki era Revolusi Industri Generasi ke-4. Teknologi
digital telah menjadi tulang punggung dalam berbagai aktivitas masyarakat, baik
untuk kepentingan pribadi, sosial masyarakat maupun pemerintahan. Demikian juga halnya dalam konteks
pertahanan. Diseminasi teknologi dan mitigasi resiko global telah berhasil
menggeser hakekat ancaman dan paradigma dari perang konvensional menjadi perang
yang kompleks dan tidak terbatas.
Dalam kesempatan
sebagai Irup penutupan TMMD Reguler 101 Kodim 0727 Karanganyar di desa Karang tersebut
Danrem 074 Warastratama Kolonel Inf Widi Prasetijono saat panatu Pos Kamling yang di buat oleh Satgas TMMD, mengajak seluruh warga
waspada dengan ancaman Perang yang juga dikenal sebagai unrestricted war ini,
strategi dan taktiknya tidak hanya menggunakan kekuatan militer namun juga
kekuatan non militer seperti Ipoleksosbud dan Teknologi. Dalam konteks
penguasaan Negara pun tidak harus dilakukan secara fisik atau secara langsung,
namun dapat dilakukan secara tidak langsung atau proxy. Sedangkan pelaku atau
aktornya tidak lagi Negara atau state, namun bisa juga bukan Negara atau non
state, seperti perorangan, kelompok orang dan berbagai organisasi non
pemerintahan lainnya, baik dari dalam negeri maupun jaringan internasional. Kamis (03/5)
Untuk menghadapi
situasi tadi, tentu kita harus memiliki suatu sistem pertahanan Negara yang
terintegratif baik dari aspek militer maupun non militer secara efektif yang
dapat menjaga keseimbangan antara pembangunan kesejahteraan nasional dan
pertahanan keamanan Negara.
Sesungguhnya, jika
kita telaah dengan cermat, maka sistem pertahanan terintegratif yang dimaksud
tadi, salah satu diantaranya dilakukan melalui program TMMD yang juga
sasarannya tidak hanya pembangunan kekuatan wilayah pertahanan yang tangguh. Namun
juga pembangunan fisik dan non fisik dalam mengakselerasi upaya pemerintah
dalam mewujudkan kesejahteraan rakyat,”Pungkas Widi.
(Pendim
0727/Kra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar