Pembuatan lubang biopori ini di laksanakan di lingkungan Makodim dan dilanjutkan ke rumah dinas Dandim dan Kasdim 0727/Karanganyar. Kemudian berlanjut ke Makoramil jajaran Kodim 0727/Karanganyar. Setelah melaksanakan pembuatan lubang biopori Dandim mengatakan, Nah' kami akan memprioritaskan pemasangan lubang biopori selanjutnya akan di laksanakan di wilayah bantaran sungai Bengawan Solo di Karanganyar yaitu Jaten dan Kebakkramat,” katanya. Wilayah bantaran tersebut sering kebanjiran, baik itu akibat luapan sungai maupun limpasan hujan. Dandim mengatakan pemasangan lubang biopori akan mempercepat peresapan genangan dibanding secara alami oleh tanah.“Setidaknya penyebab banjir itu hanya dari luapan sungai saja, jangan lagi ditambah akibat hujan,”.
Pemasangan lubang biopori di wilayah bantaran akan menggandeng warga sekitar dan instansi lai, seperti halnya pemasangan biopori di lingkungan Korem 074/Warastratama Surakarta yang didukung Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWSBS).“Korem 074/Warastratama memperoleh 10 unit earth drill. Kodim 0727/Karanganyar memperoleh satu unit. BBWSBS juga memberikan ke kami 10 unit pipa paralon untuk keperluan pembuatan lubang. Sebenarnya masih butuh banyak lagi, itu nanti pengadaan mandiri,” lanjut dandim.
Pembuatan lubang biopori selain mempercepat peresapan air ke dalam tanah juga bisa membantu pembuatan pupuk kompos. Lubang sedalam 1 meter tersebut diisi materi organik seperti daun kering dan sampah patahan dahan. Setelah membusuk, bisa diambil dan diisi kembali dengan materi organik baru, hanya saja, pemasangannya perlu memperhatikan jarak ideal pemasangan lubang biopori 1,5 meter antar lubang supaya peresapannya efektif.
“Selain earth drill, di Kodim memiliki alat manual pembuatan lubang biopori 20-an unit, Ini akan mempercepat pelaksanaan pembuatan lubang biopori di Wilayah Kabupaten Karanganyar.(Pendim 0727/Karanganyar)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar