Karanganyar - Bertempat di Gedung DPRD Kabupaten
Karanganyar telah dilaksanakan kegiatan seminar Bela Negara dengan tema
Seminar "Sistim Pertahanan dan Keamanan Negara Berbasis Kemanusiaan yang
Adil dan Beradab, Mengantisipasi Ancaman Proxy War". Kegiatan
diselenggarakan oleh MMI LPD Karanganyar bekerjasama dengan Pemerintahan Kabupaten
Karanganyar sebagai ketua penyelenggara Ustadz Sukma Mujahid (Ketua MMI LPD
Karanganyar). Sabtu (05/8)
Ketua panitia penyelenggara Ustadz Sukma
Mujahit mengucapkan terima kasih kepada Pemda Karanganyar semoga kegiatan ini
dapat berjalan lancar, dan semoga acara ini mendapatkan keberkahan,Aamiin. Rencana
kegiatan ini sudah kami rencanakan sejak lama, akan tetapi baru dapat
terlaksana. Kami mohon maaf atas kekurangan dalam kegiatan ini, namun kami berharap
seminar ini bermanfaat,”pungkas Ustadz Sukma.
Kegiatan ini dihadiri kurang lebih
300 orang Komandan Kodim 0727/Karanganyar Letkol Czi Santy Karsa Tarigan, yang menyampaikan
materi dengan tema "Peran TNI dan Umat Islam dalam Menjaga Keutuhan
NKRI, Mengantisipasi Bahaya Proxy War". Sebagai Anak Bangsa, kita wajib
mensyukuri dan menjaga Bangsa kita yang besar dan majemuk. Pancasila adalah
sebagai pondasi Bangsa kita, Bangsa Indonesia adalah bangsa yang majemuk
beraneka ragam budaya tetapi kita bersatu dan utuh.
Dari zaman dahulu, semua bangsa asing
akan menjajah dan menguasai Negara kita, karena Negara kita kaya akan Sumber
Alam yang melimpah. Presiden Soekarno pernah berkata bahwa kekayaan alam sumber
daya alam akan diincar oleh Negara lain, maka kita harus waspada. Saat ini
mereka tidak datang dengan kekuatan fisik, akan tetapi dengan cara yang lebih
modern yaitu dengan cara (Proxywar).
Proxywar adalah suatu perang yang
memusuhi Negara lain dengan menggunakan pihak ketiga (tenaga orang lain), bisa
berbentuk keluarga, kelompok, dan caranya beraneka ragam dengan mengunkan
metode lain yang intinya untuk menhancurkan dan melemahkan bangsa kita.
Adapun cara-cara Bangsa Asing untuk melemahkan
Negara kita diantaranya, dengan cara Melemahkan Ideologi kita (Pancasila),
dengan menyebarkan isu sara, budaya sek bebas, budaya korupsi, masuknya Sel
Teroris di Negara kita. Kita Bangsa Indonesia bersatu karena kita mempunyai
persamaan IDE yang sama, tentang nilai-nilai agama dan yang mempersatukan kita
adalah Pancasila. Pancasila adalah Alat pemersatu bangsa kita, akan tetapi saat
ini Pancasila kita sedang digangu/digoyang.
Sebagai contohnya dihapusnya
materi pelajaran di sekolah-sekolahan, penataran pancasila sekarang
dihapus, saat ini generasi muda sudah tidak paham apa itu dengan Pancasila. Kuda-kuda
Negara ini adalah Pancasila, Pancasila itu ibaratkan sebagai pondasi kita.
(Ibarat kuda-kuda dalam beladiri). Pada dasarnya semua agama mengajarkan untuk
hidup damai saling mengasihi dan menghormati.
Desain Bangsa luar untuk melemahkan
generasai muda bangsa Indonesia antara lain dengan Ancaman dari kelompok
ISIS, Ancaman Narkoba, perlu diketahui setiap hari 40-50 orang meningal
dikarenakan Narkoba, Sex bebas dan pornografi, merusak nilai-nilai kebersamaan
melalui GADGET. Saat ini Indonesia pengguna gadget terbesar no 2 dunia/generasi
merunduk lihat HP masing-masing. Adu domba.
Jika perang proxywar ini tidak
diantisipasi maka keutuhan NKRI bisa babak belur alias tinggal nama. Kami mengajak
kepada semua pihak untuk kembali kepada Pancasila, bekerja sesuai bidangnya
masing-masing sesuai dengan profesi, hidupkan budaya gotong royong, tingkatkan
kualitas iman dan taqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa dan tetap jaga persatuan dan
kesatuan, karena itu yang akan menjadi benteng negara kita,”tutup Dandim.(Pendim
0727/Kra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar