Karanganyar - Pemecahan Rekor Muri Tari Gemu Famire yang hari
ini dilaksanakan secara serentak di seIuruh Kotama TNI baik TNI AD, TNI AL,
maupun TNI AU yang berada di seluruh Indonesia dengan total jumlah peserta
sebanyak 305.000 orang. Komandan Kodim 0727/Karanganyar Letkol Inf M.I. Muchtar
M. beserta Ketua Persit Chandra Kirana Cabang XLVIII dan Intansi yang terlibat turut
serta dalam pemecahan rekor muri tari Gemu Famire di Lanud Adi Surmamo
Surakarta. Selasa (04/9)
Adapun
jumlah peserta Tari Gemu Famire yang ikut berpartisipasi di wilayah Jawa Tengah
D.I. Yogyakarta sebanyak 24.000 orang dengan perincian: Wilayah Garnisun
Semarang 8.000 orang, Wilayah Korem 071/Wk 3.500 orang, Wilayah Korem 072/Pmk
8.000 orang, Wilayah Korem 073/Mkt 3.000 orang dan Wilayah Korem 074/Wrt 3.500
orang, yang berasal dari unsur TNI AD, TNI AL, TNI AU, Polri, PNS TNI, Dharma
Pertiwi, FKPPI, PPM serta Pelajar.
Tari
Gemu Famire sangat bermanfaat, karena dapat menggugah dan membangkitkan semangat
seluruh komponen masyarakat Indonesia untuk mencintai dan melestatikan budaya
asli Indonesia.
Lagu
Gemu Famire merupakan salah satu lagu daerah Indonesia yang berasal dari daerah
Maumere, Nusa Tenggara Timur, dan lagu ini diciptakan oleh Frans Cornelis Dian
Bunda atau yang lebih akrab disapa Nyong Franco, seorang seniman asli asal
Sikka, Maumere.
Tarian
Gemu Famire yang sederhana merepresentasikan kesederhanaan dan kebahagiaan yang
bisa dinikmati oleh seluruh rakyat Indonesia, siapapun dan dari suku manapun.
Tarian ini sudah sangat dikenal dan familiar, tidak saja di kalangan masyarakat
NTT tetapi juga masyarakat di seluruh Indonesia. Hasil karya kealifan Iokal ini
telah menjadi suatu kebanggaan dan ikon yang perlu untuk dijaga serta
dilestarikan eksistensinya.
“Tarian
dan Iagu Gemu Famire merupakan bagian pengejawantahan nilai-nilai Pancasila
yang sesungguhnya, dimana setiap apapun yang dihasilkan oleh bangsa ini adalah
milik bangsa yang bisa dinikmati semua bersama. Itulah makna persatuan dan
kesatuan yang melekat serta menjadi Iangkah kita dalam menjalani kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Adapun
maksud diselenggarakannya kegiatan ini memiliki tujuan untuk meningkatkan
semangat persatuan dan kesatuan yang di ejewantahkan sebagai kemanunggalan TNI
dengan rakyat, menggugah semangat perjuangan dalam mengisi pembangunan yang
sekaligus untuk mengembangkan dan melestarikan kearifan budaya Iokal. Karena
Budaya bagi suatu bangsa adalah merupakan suatu identitas, ciri khas dan simbol
kebanggaan sekaligus sebagai bentuk karakter suatu bangsa.
Peran
budaya dalam membangun bangsa sangat mendasar, karena menyangkut nilai-nilai
dasar yang melekat dan melandasi sebuah tantangan kehidupan masyarakat dalam
berbangsa dan bernegara. Budaya dapat menjadi benteng sekaligus senjata untuk
melawan gempuran lintervensi pengaruh budaya asing, yang bertentangan dengan
kearifan budaya Bangsa Indonesia.
Oleh
karena itu, seni budaya Iokal harus tetap kita jaga kelestariannya di tengah
gencarnya upaya dari negara lain yang saat ini selalu berusaha agar
budaya-budaya asli bangsa kita semakin luntur di negerinya sendiri. Namun
berupaya dimasukkan menjadi budaya asli mereka.
Kami
memberikan apresiasi dan penghargaan yang tulus atas kehadiran saudara- saudara
serta ucapan terima kasih kepada seluruh pihak yang telah membantu
terselenggaranya kegiatan ini, sehingga kegiatan ini dapat berjalan dengan baik, tertib dan Iancar. Semoga Tuhan Yang
Maha Esa senantiasa memberikan perlindungan, bimbingan dan petunjuk-Nya kepada
kita semua dalam melanjutkan pengabdian kepada Bangsa dan Negara yang sangat
kita cintai,”pungkas amanat Pangdam IV/Diponegoro yang dibacakan oleh Danlanud
Adi Soemarmo Kolonel PNB Indan Gilang B S.sos.
(Lam-Pendim 0727/Kra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar