Dalam rangka memeriahkan hari jadi ke-98 Kabupaten Karanganyar pada hari
minggu tanggal 15 November 2015 telah dilaksanakan kegiatan Maha Karya lawu
yang bertempat di terminal Tawangmangu.
Kegiatan yang mengusung tema “Kharisma Semarak Seni
Lawu” menampilkan eksotoka tari purba, dance, fashion show, tari jagung serta
pegelaran wayang kulit Ki sarno dan ki
Anggit. Makna tari kreasi Purba tersebut menggambarkan proses evolusi manusia
purba sampai sekarang yang dibagi menjadi empat episode yakni kelahiran,
mempertahankan hidup, menemukan kultur dan menciptakan harmoni. Manusia purba
menyadari hidup lalu bertahan hidup mereka belum memiliku kultur sehingga
saling membunuh untuk mempertahankan hidup. Perlahan mereka menemukan kultur
hingga akhirnya terciptalah harmoni dalam kehidupannya.
Dengan terselenggaranya kegiatan tersebut diharapkan
dapat melatih masyarakat untuk berapresiasi karena pagelaran adalah cara untuk
melakukan komunikasi antara pencipta karya dan penikmat karya (masyarakat). Seni
juga sebagai sarana edukasi/pendidikan (kepercayaan diri saat tampil di muka
umum, pengetahuan cerita masa lalu). Seni adalah hal abstrak yang tak ada
paremeter untuk menjadi sebuah acuan
ataupun pedoman penilaian, setiap seniman mempunyai ukuran sendiri dalam
berkarya. Seperti ungkapan dari Immanuel
Kant “Seni adalah
sebuah impian karena rumus rumus tidak dapat mengihtiarkan kenyataan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar