Seni budaya Reog memang sangat populer di
kalangan masyarakat Indonesia, seperti pada Upacara Pembukaan TMMD Sengkuyung
tahap III Tahun 2019, yang diselenggarakan Kodim 0727/Karanganyar di lapangan
Desa Salam, Kecamatan Karangpandan, Rabu (2/10). Dengan mengusung tema,
"Melalui TMMD kita wujudkan percepatan pembangunan untuk kesejahteraan
rakyat ", dihibur dengan penampilan Reog tersebut. Rabu (02/10/19)
Reog adalah salah satu kesenian budaya
yang berasal dari Jawa Timur bagian barat-laut, dan Ponorogo dianggap sebagai
kota asal Reog yang sebenarnya. Gerbang kota Ponorogo dihiasi oleh sosok warok
dan gemblak, dua sosok yang ikut tampil pada saat reog dipertunjukkan. Reog
adalah salah satu budaya daerah di Indonesia yang masih sangat kental dengan
hal-hal yang berbau mistik, dan ilmu kebatinan yang kuat. Sejarah dari reog
ponorogo dimulai ketika tahun 1920an.
Pagelaran Reog Ponorogo ini menjadi
cara dan strategi Ki Ageng Kutu untuk membangun perlawanan masyarakat local,
dengan menggunakan kepopuleran Reog. Dalam pertunjukan Reog, juga ditampilkan
topeng dengan bentuk kepala singa yang biasa dikenal sebagai “Singa Barong”,
raja hutan, yang menjadikannya simbol Kertabhumi. Pada bagian atas,
ditancapkannya bulu-bulu merak sampai benar-benar menyerupai kipas yang raksasa,
dengan menyimbolkan pengaruh kuat dari para rekan Cinanya serta mengatur atas
segala gerak-gerik yang dilakukannya.
Danramil 09/Ngargoyoso Kapten Inf
Suyatno mewakil Dandim 0727/Karanganyar Letkol Inf Andi Amin Latama, S.Sos., dalam
pelaksanaan Upacara pembukaan tersebut mengatakan, dengan tampilnya seni budaya
Reog ini salah satu upaya untuk melestarikan seni budaya Bangsa Indonesia ini,”terangnya.
(Tr-Pendim
0727/Kra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar