Jumat, 07 November 2014

SILAHTURAHMI DANDIM 0727/KARANGANYAR DENGAN KBT DAN ORMAS DI WILAYAH KODIM 0727/KARANGANYAR



Komandan Kodim 0727/Karanganyar Letkol Inf Marthen Pasunda, S.Sos membuka  acara silahturahmi dengan KBT dan ORMAS yang terdiri dari PPM,SENKOM, MTA, MPKPI, FKPPI, GP.Ansor, LDII, SMA Muhammaddiyah, PEPABRI. Acara berlangsung di Makodim 0727/Karanganyar Kamis (6/11)

Dalam silahturahmi ini Dandim 0727/Karanganyar memberikan pengarahan tentang trend perang saat  ini adalah menghadapi Proxy War, dimana  Proxy War  merupakan perang tanpa bentuk, perang antar dua pihak yang tidak saling berhadap-hadapan. Namun menggunakan pihak ketiga untuk mengalahkan musuh. Perang  proxy atau proxy war adalah sebuah konfrontasi antar dua kekuatan besar dengan menggunakan pemain pengganti untuk menghindari konfrontasi secara langsung dengan alasan mengurangi resiko konflik langsung yang berakibat kehancuran fatal.pihak ketiga yang bertindak sebagai pemain pengganti adalah negara kecil, namun kadang juga bisa nonstate actors yang dapat berupa LSM, ormas, kelompok masyarakat, atau perorangan. Lebih  jelasnya bahwa  Perang Proxy atau  Proxy War tidak dapat dikenali secara jelas mana kawan mana lawan. Di mana musuh menggunakan dan mengendalikan actor non state. Indikasi adanya Proxy War,  diantaranya gerakan separatis, demonstrasi massa, dan bentrok antar kelompok, bertambah  pesatnya  populasi penduduk dunia yang tidak diimbangi dengan ketersediaan pangan, air bersih, dan energi akan menjadi pemicu munculnya konflik-konflik baru.

Lebih Lanjut Dandim 0727/Karanganyar mengatakan bahwa Konflik-konflik di belahan dunia terjadi akibat persaingan kepentingan antar negara untuk menguasai sumber energi. Salah satu contohnya, invasi Iraq ke Kuwait pada 2 Agustus 1990 merupakan jalan pintas untuk memulihkan ekonomi Iraq akibat turunnya harga minyak di pasaran internasional. Pemuda sebagai tulang punggung bangsa harus menyadari bermacam-macam  tantangan dan ancaman bangsa. Dengan bersatu padu dan bersinergi menjaga keselamatan bangsa dan negara. Intinya,  ‘back to basic’ yaitu mengerti bahwa cinta dan peduli akan kepentingan negara harus menjadi kepentingan tertinggi di atas kepentingan segala-galanya.Para pemuda  serta Organisasi masyarakat untuk menjadi agen perubahan menuju Indonesia yang lebih baik. Selain itu dapat mempersiapkan  pemuda dalam menghadapi berbagai tantangan dan ancaman bangsa dengan mempersiapkan kualitas diri sesuai bidang ilmu masing-masing.Selain itu, dengan wawasan yang luas serta pengalaman nyata di lapangan untuk membentuk karakter   individu  kuat  yang akan mampu melawan dan menghancurkan Proxy  War di Indonesia. Peperangan ini mungkin sudah menjalar di negara Indonesia.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

HUT Ke 58 Korem 074/Warastratama Gelar Ziarah Rombongan

KARANGANYAR — Dalam rangka memperingati HUT yang ke 58, Korem 074/Warastratama melaksanakan ziarah rombongan dan tabur bunga yang dipimpin o...