Untuk meningkatkan ketahanan
lingkungan dari dampak perubahan iklim, maka Kodim 0727/Karanganyar melakukan aksi go
green dengan
pembuatan lubang resapan biopori sebanyak 30.000 lubang, peresmian penyelesaian
lubang resapan Biopori oleh Dandim 0727/Karanganyar Letkol Inf Marthen Pasunda
S.Sos, yang didampingi oleh Muspida Kab. Karanganyar, bertempat di Lapangan Panahan
Kab. Karanganyar ( Rabu 24/9).
Komandan Kodim 0727/Karanganyar
dalam sambutannya, “ Air merupakan unsur penting bagi semua bentuk kehidupan
yang ada di bumi, sehingga perlu dijaga, dilindungi dan dilestarikan.
Ketersediaan air yang berkualitas semakin berkurang, karena itu diperlukan upaya
konservasi air tanah melalui lubang resapan biopori,” tutur Komandan Kodim
0727/Karanganyar, usai memimpin peresmian penyelesaian lubang resapan Biopori, Selanjutnya
Dandim 0727/Karanganyar dan Muspida secara simbolis mengebor tanah membuat
lubang resapan biopori.
Hadir dalam acara peresmian gerakan
pembuatan lubang resapan biopori tersebut, yakni Bupati Karanganyar Drs. H.
Juliatmono,MM. Wakil Bupati, Kapolres, Ketua DPDR, Kajari, Ketua Pengadilan
Agama, Kepala Dinas Pertanian, Kepala Badan Lingkungan Hidup dan para asisten Setda Kab. Karanganyar dan
peserta terdiri dari 1 SST Kodim 0727/Karanganyar, 1 SST PNS Kodim
0727/Karanganyar, 1 SST Senkom mitra Polri, 1 SST Badan Lingkungan Hidup, 1 SST
Banser Ormas dan 1 SST SMA Muh. I Karanganyar.
Acara ini merupakan salah satu rangkaian peringatan HUT TNI
Ke 69 dan HUT Ke 64 Kodam IV/Diponegoro yang bertema “Satukan Langkah,
Lindungi Ekosistem dari Dampak Perubahan Iklim” Tema ini dimaksudkan
untuk memberikan gambaran yang mudah serta membuka kesadaran kita semua atas
pentingnya bersama-sama dan bersinergi untuk melindungi dan mempertahankan
keseimbangan ekosistem (tanah, air dan udara) dari ancaman perubahan iklim
dengan mewujudkan ketahanan lingkungan.
Bupati Karanganyar dalam
sambutaannya “Persoalan lingkungan tidak dapat dilihat sebagai suatu hal yang
berdiri sendiri, namun sangat terkait oleh perilaku manusia terutama dalam
memenuhi kebutuhannya. Aksi ini diharapkan dapat menumbuhkan kesadaran dan
perubahan perilaku masyarakat bahwa lubang Resapan Biopori dan pengolahan
sampah dipadukan tidak hanya berdampak bagi lingkungan karena dapat mengurangi
timbunan sampah, mengurangi efek gas rumah kaca tetapi juga sekaligus dapat
meningkatkan ketahanan lingkungan dari dampak perubahan iklim”.Lubang Resapan
Biopori merupakan contoh sederhana yang baik, mudah dan murah untuk diterapkan
di lingkungan masyarakat, selain untuk melakukan konservasi sumberdaya air
hujan sekaligus sebagai sarana dan prasarana mengolah sampah organik menjadi
kompos. Papar Bupati Karanganyar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar