Pertunjukan tari kolosal oleh
siswa-siswi MAN Karanganyar yang dipimpin Ka Staf Kodim 0727/Karanganyar Mayor
Kav Bangun Pranoto, sebelum upacara detik-detik proklamasi Kemerdekaan ke-70
Tahun 2015 di Alun-alun Kabupaten karanganyar berjalan sukses dan lancar. (17/8/15)
Tarian yang menceritakan perlawanan
Raden Mas Said mengusir penjajah. Dalam sejarah diceritakan bahwa Raden Mas
Said adalah putra dari Raden Mas Riya yang bergelar Adipati Arya Mangkunegara
dengan Raden Ayu Wulan putri dari Adipati Blitar. Pada usia 14 tahun Raden Mas
Said diangkat menjadi Gandek Kraton, karena merasa berpengalaman kemudian beliau
mengajukan diri untuk kenaikan pangkat. Namun hal itu malah mendapat cercaan
dan hinaan dari keluaga kepatihan bahkan dituduh membantu pemberontakan orang
cina. maka muncullah niat untuk melakukan perlawanan terhadap VOC yang telah
membuat kacau kerajaan karena banyak kaum bangsawan yang bersekutu terhadap
VOC.
Raden Mas Said keluar dari kerajaan
menuju Ngalor untuk melakukan perlawan bersama-sama rakyat dan mempunyai
sembonyan “TIJI TIBEH” yaitu Mati Satu Mati Semua, Sukses Satu Sukses
Semua”. Oleh para pengikutnya Raden Mas Said diangkat menjadi raja baru
dengan gelar Pangeran Adipati Anom Hamengku Negara Senopati Sudibyaning Prang,
hingga kini sebutan Mas Said sangat dikenal oleh masyarkat dengan nama Pangeran
sambernyawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar