![]() |
KodimKaranganyar - Pulihkan Lahan Membangun Masa Depan |
Pada hari Rabu tanggal 04 Desember 2019 di dusun Popongan, desa Gerdu, kecamatan
Karangpandan, kabupaten Karanganyar dilaksanakan kegiatan Apel Gerakan Nasional
Pemulihan DAS (GNPDAS) dengan mengambil thema "Pulihkan Lahan Membangun
Masa Depan". Kegiatan ini diselenggarakan oleh dinas kesehatan
provinsi jawa tengah wilayah X yang bekerjasama dengan Balai Pengelolaan Daerah
Aliran Sungai, dan Hutan Lindung Solo (BPDASHL Solo).
Hadir
dalam kegiatan tersebut antara lain: Bambang Harsono, S.E,.M.M (Plt Kadinas
ligkungan hidup), Kepala BKSDA Seksi wilayah I, Bambang Djatmiko S.Sos,.M.Si (Kepala
BPBD Kab.Karanganyar ), Ir. Supramaryo, M.M (Kepala dinas pertanian dan pangan
Kab. Karanganyar), Soegiyarto, SE, MM (Camat Karangpandan), Kapten Cpl Sutatna mewakili
Dandim Letkol Inf Andi Amin Latama, S.Sos., Iptu Agus Susilo, S.H (Wakapolsek
Karangpandan), Kepala Desa sekecamatan Karangpandan, dan Toga tomas Kec. Karangpandan.
![]() |
KodimKaranganyar - Pulihkan Lahan Membangun Masa Depan |
Menteri
lingkungan hidup dan kehutanan pada peringatan gerakan nasional pemulihan
daerah aliran sungai tahun 2019 ini mengatakan dalam rangka peringatan Gerakan
Nasional Pemulihan Daerah Aliran Sungai (GNPDAS) Tahun 2019 yang pertama kali
dicanangkan pada tahun 2018, merupakan sebuah gerakan yang diinisiasi oleh
Kementerian LHK dan masyarakat, untuk
meningkatkan
kesadaran dalam memulihkan hutan dan lahan untuk penyelamatan sumberdaya air,
produktivitas lahan, perubahan iklim dan pencegahan bencana hidrometeorologi.
![]() |
KodimKaranganyar - Pulihkan Lahan Membangun Masa Depan |
GNPDAS
merupakan pengembangan atas agenda tahunan penanaman pohon pada kegiatan Hari
Menanam Pohon Indonesia (HMPI), dengan perspektif yang lebih luas yaitu
pemulihan lahan kritis di hulu DAS. Hal ini sejalan dengan arahan Bapak
Presiden RI, bahwa penanganan wilayah kritis harus dilakukan secara
komprehensif dengan prinsip keterpaduan pekerjaan penanaman, sipil teknis, dan
teknik pembibitan, serta mengaktifkan semua unsur/elemen dan partisipasi
masyarakat. Penanganan wilayah kritis harus menghasilkan perubahan, membangun
kesempatan kerja dan mengatasi kemiskinan, selain mengatasi permasalahan
lingkungan,”terangnya.
(Pendim
0727/Kra)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar