Senin, 14 November 2016

PEMBINAAN MENTAL IDEOLOGI DI MAKODIM



Sangatlah beruntung kita sebagai anggota dan PNS TNI AD karena selalu dan selalu diberi dan diingatkan tentang keimanan agama yang kita anut dan ideologi negara. Saat ini sudah banyak kita melihat dan mendengar masyarakat mulai terombang-ambing dengan pemberitaan yang ada di Media sosial. Banyaknya kabar negatif yang mudah menjadi asap penghacur bangsa yang lama kelamaan akan menjadi api yang besar. Dengan Bintal ini diharapkan kita dapat berpegangan dengan erat kembali untuk menjaga keutuhan bangsa ini walaupun dengan keanekaragaman budaya dan agama yang di anut dan”ujar Kepala Staf Kodim 0727/Karanganyar Mayor Inf Octavian Ep saat mewakili Dandim 0727/Karangnyar membuka kegiatan pembinaan mental Kerohanian dan Ideologi di Makodim 0727/Karanganyar.

Kegiatan yang diikuti seluruh anggota dan PNS jajaran Kodim 0727/Karanganyar, pengurus dan anggota persit Kartika Chandra Kirana Cabang 48 Dim 0727/Karanganyar, dan aanggota Minvetcad Karanganyar. Pembicara Bintal dari Kodam IV/Diponegoro yaitu Mayor Inf Imam Thobroni, Sag, Mayor Inf R Hendro Prapto Mukti, S.St dan Kapten Kav Sumitrk A. Alfian S.T.
Kegiatan pembinaan mental ini diawali dengan pemngingatan kembali tentang bahaya laten, bahaya radikal kanan dan bahaya radikal kiri.

Bahaya laten adalah bahaya yang sangat berbahaya karena dapat merusak konsep dan keseluruhan nilai-nilai bangsa Indonesia.

Radikal kanan yaitu berbicara tentang agama terutama agama islam karena negara ini lebih banyak yang menganut agama islam. Padalah islam tidak pernah mengajarkan tentang permusuhan, awal mula radikal islam dari DI TII dimana mereka ingin mendirikan negara islam di negara Indonesia. Padahal kita sudah mengetahui negara ini terbentuk dari para pejuang bangsa beragama tidak hanya islam. Maka para pendahulu bangsa Indonesia ini sepakat bahwa bangsa indonesia adalah Bangsa yang Ber Bhineka Tunggal Ika berbeda beda tetap satu jua dalam kesatuan Negara Indonesia.

Radikal Kiri Sangat berbahaya karena mengancam falsafah negara, filsafat negara adalah pancasila. Pancasila adalah produk asli dari Indonesia, yang merupakan  kristalisasi bangsa ini. Tapi banyak diantara kita yang lebih banyak bangga terhadap bangsa lain. Bangga terhadap faham negara lain, padahal kita semua asli Indonesia yang lahir dan tumbuh di Negara ini. Saat ini banyak beredarnya simbol-simbol paham yang dilarang di Negara ini mulai menyebarkan fahamnya dengan pembagian kaos bergambar organisasi terlarang dibagikan secara gratis kepada pemuda yang memang sangat awam bahkan tidak mengetahui apa itu organisasi terlarang, mereka tidak tahu apa saja yang telah mereka lakukan kepada bangsa ini hingga  mengakibatkan hampir hancur karenanya. Lebih lanjut kita melihat konflik yang ada di wilayah Papua, jangan salahkan masyarakat papua mereka adalah Keluarga, saudara se bangsa ini. Kita adalah satu keluarga, baik buruknya anggota keluarga sudah selayaknya selalu bergandengan tangan demi terjaganya keutuhan keluarga.

Mari kita jaga negara, masyarakat terutama keluarga sendiri maupun keluarga besar TNI AD jangan biarkan faham-faham radikal mempengaruhi pola pikir kita. Terus bimbing anak-anak sebagai penerus bangsa, ajari hal yang baik tentang hidup, kita harus punya prinsip untuk pegangan dalam melangkah. Tunaikan ibadah menurut ajaran agama masing-masing, jaga sikap saling menghargai dan menghormati antar sesama. Jayalah Indonesiaku...
Pendim 0727/Karanganyar

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Musrenbang Kabupaten Karanganyar Tahun 2024

KARANGANYAR — Komandan Kodim 0727/Karanganyar Letkol Inf Andri Army Yudha Ardhitama, S.I.P., menghadiri Musrenbang Kabupaten Karanganyar di ...