KARANGANYAR - Ws Kepala Staf Kodim Kapten Arh Heru Nugroho, mewakili Dandim 0727/Karanganyar, Letkol Inf Andri Army Yudha Ardhitama, S.I.P., menghadiri Kajian Ahad Pagi Bersama Dalam Rangka Semarak Hari Jadi Kabupaten Karanganyar, dengan tema "MEMBUMIKAN AL-QUR'AN DI BUMI INTANPARI", di Alun alun Kab. Karanganyar, Minggu 06 November 2022.
Ribuan kaum muslimin duduk teratur mengikuti pengajian akbar di Alun-alun Karanganyar. Pengajian ini digelar untuk memeriahkan hari jadi ke-105 Karanganyar.
Mulai Bupati Juliyatmono didampingi istri, pimpinan Ponpes Isy Karima Ustadz Shihabudin, dan sebagai pembicara utama Ustadz Bahtiar Nashir (UBN) dari Jakarta.
Dalam kesempatan itu UBN berpesan pada umat Islam untuk tetap bersatu dan tidak terpecah belah.
Termasuk menghadapi tahun politik nanti, pedoman pokok adalah bersatu, berdaulat, adil dan makmur untuk menegakkan kemerdekaan, siapapun presidennya.
"Sudah cukup pengalaman kita sebagai kaum yang paling banyak menerima akibatnya, tidak bisa bergerak maju, karena umat Islam bisa dipecah belah dengan mudah sehingga kekuatannya hilang dan tidak bisa maju,''kata UBN.
UBN bahkan menggambarkan selama 40 tahun terakhir ini Islam dalam cengkeraman situasi geopolitik dunia, yang menjadikan mereka musuh Islam itu berupaya terus agar tidak ada persatuan.
Mereka sadar jika Islam bersatu akan menjadi kekuatan hebat. Menurutnya tidak ada yang bisa membuat umat bersatu kecuali berpegangan Al-Quran,"terangnya.
Karena itu program membumikan Al-Quran di bumi Intanpari Karanganyar ini sangat mulia, karena Karanganyar akan menjadi bumi yang berkah jika bersanding dengan Al-Qur'an.
Bupati Juliyatmono mengatakan, dirinya sudah membuat program agar setiap desa di Karanganyar ada satu hafidz, penghafal Al-Qur'an yang dibiayai pemerintah dan kini sedang dalam taraf belajar.
Setelah lulus jadi hafidz mereka harus tinggal di desa itu, dan mengajarkan Al-Qur'an pada semua warga. Dari situlah bumi Intanpari ini akan menjadi bumi Al-Qur'an.
Hal ini karena dari dulu, banyak umat muslim ini sekadar menjadi muslim, namun ketika diajak mengaji masih sangat sulit. Mereka masih berpedoman, jadi umat Islam itu yang penting kenduren, bancaan,"ungkapnya.
"Tapi kini setelah diprogram oleh pemerintah setiap minggu semua masjid digunakan untuk pengajian, taklim, kini mulai berduyun-duyun orang datang ke majlis taklim di semua desa. Inilah tujuannya agar hafidz Al-Qur'an ini menjadi pembina di masjid desa untuk membumikan Al-Qur'an,''pungkas Bupati.(Lam-Kra27)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar