KARANGANYAR - Bertempat di wilayah kecamatan Jatiyoso kabupaten Karanganyar telah dilaksanakan kunjungan kerja Komisi V DPR RI dalam rangka peninjauan proyek bendungan Jlantah Jatiyoso. Turut hadir Komandan Kodim 0727/Karanganyar Letkol Inf Andri Army Yudha Ardhitama, S.I.P.
Proses pembangunan proyek strategis nasional (PSN) Bendungan Jlantah di Kecamatan Jatiyoso Kabupaten Karanganyar akan dipercepat dari jadwal semula.
Hal itu diketahui dari hasil kunjungan kerja anggota Komisi V DPR RI yang dipimpin, Hamid Noor Yasin ke Bendungan Jlantah pada Kamis (15/9/2022). Dalam kunjungan tersebut anggota Komisi V DPR RI disambut oleh Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Jarot Widyoko dan Bupati Karanganyar, Juliyatmono beserta jajaran Forkopimda.
Anggota Komisi V DPR RI, Hamid Noor Yasin menyampaikan, kedatangan beberapa anggota Komisi V DPR RI kali ini dalam rangka memberikan dukungan, masukan dan mengecek pelaksanaan pembangunan Bendungan Jlantah. Di sisi lain, pihaknya juga mendorong supaya proses pengerjaan serta pembayaran ganti rugi lahan milik masyarakat atau pemdes segera dapat diselesaikan.
"Kami mendorong agar pembangunan ini sukses tanpa ekses, artinya dengan masyarakat yang punya lahan segera diselesaikan ganti rugi dan untungnya," katanya di sela kunjungan.
Berkaca pengalaman, menurutnya perlu adanya antisipasi sedimentasi untuk keberlangsungan bendung. Sehingga manfaat yang dihasilkan dari adanya bendungan dapat semakin lama dan besar dirasakan oleh masyarakat.
Direktur Jenderal Sumber Daya Air Kementerian PUPR, Jarot Widyoko menerangkan, adanya Bendungan Jlantah tidak hanya dimanfaatkan untuk irigasi dan air baku saja, melainkan juga untuk pariwisata. Oleh karena itu nantinya akan ada spot selfie dan fasilitas umum di sekitar bendungan.
Terkait masalah sedimentasi, lanjutnya, telah disiapkan beberapa upaya mulai dari membuat penangkap sedimen dan penanaman tanaman di sekitar bendungan. Kendati demikian pihaknya perlu dukungan dari Pemkab Karanganyar serta masyarakat sekitar.
"Biasanya tebing-tebing ditanami palawija atau padi. Harapannya penanamannya jangan membujur tapi terasering. Sehingga ketika hujan bisa tertahan tidak langsung ke area genangan. Juga ditanam rumput yang mengurangi sedimen," jelasnya.
Sementara itu soal pembebasan lahan, pihaknya akan mendorong supaya dapat segera dicairkan dan dibayarkan secara bertahap kepada pemilik lahan. Proses pembangunan bendungan juga akan dipercepat dari jadwal semula Desember 2023 menjadi Oktober 2023.
"Kalau dipercepat Oktober 2023. Insyaallah pembebasan lahan bisa maju," terangnya.
Bupati Karanganyar, Juliyatmono menambahkan, manfaat adanya bendungan ini tentu sangat besar sekali baik untuk penyediaan air baku maupun kepentingan irigasi serta pariwisata.
"Untuk kepentingan irigasi untuk penyediaan sawah baru untuk menjaga ketahanan pangan, surplus beras kita. Objek wisata tentu akan berkolaborasi," imbuhnya.
Berdasarkan informasi yang dihimpun, pembangunan Bendungan Jlantah menelan biaya sebesar Rp 965,05 miliar dengan masa pelaksanaan 2019-2023. Bendungan Jlantah memiliki luas area genangan bendungan 50,45 hektare. Saat ini progres pembangunan fisik bendungan telah mencapai 44,87 persen.
Adapun bendungan tersebut nantinya dapat dimanfaatkan untuk irigasi lahan seluas 1.494 hektare, penyediaan air baku di kawasan Kecamatan Jatiyoso, Jatipuro dan Jumapolo, reduksi banjir, potensi pembangkit listrik tenaga mikro hidro (PLTMH), konservasi air dan pariwisata.(Kominfo.Pendim0727)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar