IBU KETUA PERSIT KCK CABANG LXVIII DIDAMPINGI DANDIM 0727/KRA MENERIMA KUNJUNGAN ZIARAH IBU KETUA PERSIT KCK KODAM JAYA
( IBU SRI WARIS DAN ROMBONGAN PENGURUS DIA ASTANA GIRIBANGUN)
Pada pukul 09.00 WIB Sabtu, 28 April 2012 Ibu Ketua
Persit Kartika Chandra Kirana Kodam Jaya (Ny. Sri Waris dan Rombongan) +
50 orang melakukan Ziarah di Makam Astana Giribangun, yang tepatnya terletak di
Desa Karangbangun, Kecamatan Matesih, Kab. Karanganyar, sekitar 40 kilometer
arah timur kota
Solo.
Rombongan diterima oleh Ibu Ketua Persit KCK Cabang
LXVIII Dim 0727/Karanganyar dan Pengurus serta didampingi oleh Dandim 0727/ Karanganyar.
Pada acara wisata ziarah tersebut, Ibu
ketua persit Kartika Chandra Kirana Kodam Jaya didampingi segenap pengurus
berdoa di pusara Pak Harto dan Bu Tien Suharto. Kegiatan ziarah ini memiliki arti yang sangat
penting, disamping sebagai penghormatan kepada para pahlawan yang telah
mendarmabhaktikan jiwa raganya kepada nusa dan bangsa, juga sebagai bukti
kebesaran bangsa Indonesia, karena bangsa yang besar adalah bangsa yang mau
menghargai jasa para pahlawannya.
Astana Giribangun merupakan salah satu objek
wisata religi yang terletak di Desa Karangbangun, Kec Matesih Kab. Karanganyar.
Obyek wisata ini adalah kompleks makam
keluarga mantan Presiden Soeharto, Sebelum Astana Giribangun dibangun, sudah
ada kompleks pemakaman keluarga Raja-Raja Mangkunegaran, yaitu Astana Mangadeg.
Salah satu yang dimakamkan di sini adalah Kanjeng Pangeran Adi Pati Arya Sri
Mangkunegara I, atau lebih dikenal dengan sebutan Pangeran Samber Nyowo.
Kunjungan wisata ziarah/religi dari para Pejabat TNI/POLRI
serta dari Pemerintah, baik pemerintah Pusat maupun Daerah, setiap saat selalu
datang di wilayah Kodim 0727/Karanganyar, apalagi di waktu hari- hari
libur.
Sekelumit tentang Astana
Giribangun.
Astana Giribangun adalah sebuah museum bagi
keluarga mantan presiden Republik Indonesia ke-2, Bpk. H.M Soeharto.
yang saat ini di gunakan sebagai tempat berziarah dan melakukan wisata. Ziarah. Astana Giri Bangun dibangun pada tahun 1974
oleh Yayasan Mangadeg Surakarta dan diresmikan penggunaannya para tahun 1976.
Peresmian itu ditandai dengan pemindahan jenazah Soemaharjomo (ayahanda Ibu Tien
Soeharto) dan Siti Hartini Oudang (kakak tertua Ibu Tien), yang keduanya
sebelumnya dimakamkan di Makam Utoroloyo, salah satu makam keluarga besar
keturunan Mangkunegaran yang berada di Kota Solo. Makam ini (Astana Giri Bangun) dibangun di atas
sebuah bukit, tepat di bawah Astana Mangadeg, komplek pemakaman para penguasa
Mangkunegaran, salah satu pecahan Kesultanan Mataram.
Astana Mangadeg berada di ketinggian 750 meter diatas
permukaan laut (DPL), sedangkan Astana Giribangun berada di ketinggian 666
meter DPL. Di Astana Mangadeg
dimakamkan Mangkunegara (MN) I alias Pangeran
Sambernyawa, MN II,
dan MN III. Pemilihan posisi berada di
bawah Mangadeg itu bukan tanpa alasan, untuk tetap menghormat para penguasa
Mangkunegaran, mengingat Ibu Tien Soeharto adalah keturunan Mangkunegoro III.
Komplek makam ini memiliki tiga tingkatan cungkup (bangunan makam), diantaranya
adalah : Cungkup Argo Sari, teletak di tengah-tengah dan paling tinggi. Di
bawahnya, terdapat cungkup Argo Kembang, dan paling bawah adalah cungkup Argo
Tuwuh.
Argo Sari. Makam
yang luas itu terdiri dari beberapa bagian. Di antaranya adalah bagian utama
yang disebut Cungkup Argosari yang berada di dalam ruangan tengah seluas 81
meter persegi dengan dilindungi cungkup berupa rumah bentuk joglo gaya Surakarta
beratap sirap. Dinding rumah terbuat dari kayu berukir gaya
Surakarta, dan Di ruangan ini hanya direncanakan
untuk lima
makam. Saat ini paling barat adalah makam Siti Hartini, di tengah terdapat
makam pasangan Soemarharjomo (ayah dan ibu Tien) dan paling timur adalah makam
Ibu Tien Soeharto. Tepat di sebelah barat makam Ibu Tien terdapat makam Bpk.. Soeharto,
Masih di bagian Argosari, tepatnya di
emperan cungkup seluas 243 meter persegi, terdapat tempat yang direncanakan
untuk makam 12 badan.
3
Argo Kembang. Bagian
yang berada di luar lokasi utama adalah Cungkup Argokembang seluas 567 meter
persegi. Tempat ini tersedia tempat bagi 116 badan. Yang dapat dimakamkan di
lokasi itu adalah para pengurus pleno dan seksi Yayasan Mangadeg ataupun
keluarga besar Mangkunegaran lainnya yang dianggap berjasa kepada yayasan yang
mengajukan permohonan untuk dimakamkan di astana tersebut.
Argo Tuwuh. Paling
luar adalah Cungkup Argotuwuh seluas 729 meter persegi. Tempat ini tersedia
tempat bagi 156 badan. Seperti halnya Cungkup Argo Kembang, yang berhak
dimakamkan di lokasi itu adalah para pengurus Yayasan Mangadeg ataupun keluarga
besar Mangkunegaran lainnya yang mengajukan permohonan.
Pintu utama Astana Giribangun terletak di sisi
utara. Sisi selatan berbatasan langsung di jurang yang di bawahnya mengalir
Kali Samin yang berkelok-kelok indah dipandang dari areal makam. Terdapat pula
pintu di bagian timur kompleks makam yang langsung mengakses ke Astana
Mangadeg.
Selain bangunan untuk pemakaman, terdapat
sembilan bangunan pendukung lainnya. Di antaranya adalah masjid, rumah tempat
peristirahatan bagi keluarga Soeharto jika berziarah, kamar mandi bagi peziarah
utama, tandon air, gapura utama, dua tempat tunggu atau tempat istirahat bagi
para wisatawan, rumah jaga dan tempat parkir khusus bagi mobil keluarga. Di bagian bawah, terdapat ruang parkir yang
sangat luas. Di masa Soeharto berkuasa, di areal ini terdapat puluhan kios
pedagang yang berjualan suvenir maupun makanan untuk melayani peziarah dan
wisatawan. Namun kini di tempat itu tidak diizinkan lagi menjadi tempat
berjualan dengan alasan keamanan, ketertiban dan ketenangan para peziarah.
Komandan Kodim 0727/Karanganyar
Eddy
Basuki
Letnan Kolonel Inf NRP 11930078851270
Tidak ada komentar:
Posting Komentar